Minggu, 27 Desember 2009

Bab 1 Ketika Cinta Bersemi bag 1

Sinta Wulandari berlari
lari kecil,rambutnya di ekor kuda,gadis cantik,langsing,dengan kulit sawo matang khas kulit Indonesia
ini memang sedap di pandang mata.
,"Sintaa...!
sebuah teriakan meng
gema dari arah taman kampus Universitas Bunga Bangsa,langkah
nya terhenti lalu dia menoleh ke belakang,seorang pria tampan
berkulit hitam bersih tersenyum manis padanya
,"Kak bintang,ada apa ya?,"
,"enggak,aku cuma menawari, mau nggak kamu main piano di pentas seni bulan depan?,"
,"mau kok,Kak,"
," kamu akan jadi bintang di pentas seni bulan depan,duhai sinta,bidadari tercantik di kampus ini,"
ucap bintang lembut sambil memandang penuh arti.
mahasiswi tingkat satu ini tersipu malu mendengar pujian dari
kakak satu tingkat di atasnya
,"maaf kak,saya masuk
dulu habis dosennya galak,"
,"ia tak akan memarahimu,kau terlalu cantik untuk di marahi,"
mendengar pujian bintang kejora untuk kedua kalinya,sinta pipinya terlihat merah menahan malu lalu berlari menuju kelas.
Sampai di depan pintu ruang kuliah,Sinta menghentikan langkah dengan hati berdebar.
Pak danu dosen galak itu sudah masuk,sinta mengintip dari jendela,pak danu tengah menulis di papan tulis.
Dianita,wanita mungil nan cantik berkulit putih ini,merupakan teman satu bangku sinta melihatnya,ia memberi isyarat agar sinta cepat masuk.
Sinta menghela napas,pintu di ketuk tiga kali
,"masuk!,"terdengar suara dari dalam
Perlahan pintu di buka,Sinta masuk,tubuhnya gemetaran,Pak danu menatap dengan tajam
,"kenapa terlambat?,"
,"maaf pak,jalannya macet,"
,"ya sudah,duduklah!,"
Sinta berjalan menuju bangkunya di ikuti tatapan tidak senang
Bulan maharani,gadis cantik keturunan cina yang pendiam dan selalu tampil apa adanya
.
Teras ruang kuliah tampak riuh penuh canda tawa menikmati waktu istirahat
,"ssstt..sin,aku tadi menyuruh kau masuk sebab sudah ku duga,kau tak mungkin di marahi,"ucap dian di sertai koor teman teman lainnya
sinta tersenyum simpul
,"memang aku ini apa?,"
," kau cantik,itu yang menyebabkan pak danu tidak rela memarahimu!,"teriak yang lain
,"segalak galaknya laki laki,di hadapan gadis cantik akan tunduk,"ucap dian sambil tersenyum
,"termasuk pak danu!," ucap bulan yang berdiri tak jauh dari mereka
,"pasti dong!,"kalau aku yang kesiangan silakan keluar,sedang sinta silakan duduk,"
bulan jawab pertanyaannya sendiri
sambil melangkah pergi
.
,"cemburu nih ye?,"jawab dian di ikuti tawa teman teman
lain
.
Siang ini,Sinta pulang kuliah bersama dian,gadis yang selalu ber penampilan tomboy,karena tadi berangkat nya di antar ayahnya, sinta tidak bawa mobil
sendiri,mereka berencana menumpang mobil temannya yang rumah
nya searah,keduanya berjalan sambil bercakap cakap
,"bagaimana komentarmu tentang kak bintang?",tanya sinta lirih
,"kak bintang,mahasiswa tingkat akhir,orangnya hitam manis naik sedan biru,...lumayan menarik tapi super cuek sama aku kalau sama si cantik ini pasti perhatian,"ucap dian dengan mimik jenaka
,"ih..jangan bercanda,"ucap sinta sambil mencubit dian.
Langkah keduanya terhenti,ketika terdengar bunyi klakson sedan,mereka serempak menoleh,melihat pengendara mobilnya sinta tersipu malu sedang dian hampir tak percaya pepatahnya pucuk di cinta ulampun tiba
,"kalian mau pulang?,"tanya pria itu
,"iya,"jawab dian
,"ku antar yuk!,"
,"kok tumben,baik banget,biasanya kalau aku cuma berjalan sendiri,kak bintang tak pernah sebaik ini,"
bintang kejora memberi isyarat dengan kedipan mata kepada dian
.
,"yuk!,"
,"sin,ikut sedan kak bintang saja yuk!,"
,"ayo sin!,"naiklah sama sama,"ajak bintang sambil melemparkan senyum termanis yang dia miliki,ceille..!,"
,"kau duduk di depan dengan kak bintang,habis aku mau tidur tiduran di kursi belakang!,"
,"kita makan rujak saja,biasanya cewek kan suka diet,"
,"lihat tuh sin,kak bintang pengertian,dari tadi memang sinta mau makan rujak,"sahut dian sambil menghindari cubitan sinta.
Sedan berhenti di sebuah warung sederhana tapi ramai pengunjung yang di beri nama Bu Sum sesuai nama pemiliknya bu sumirah.
mereka bertiga turun dari sedan,tiba tiba mata dian menatap sepeda montor yang di parkir di situ tak jauh dari sedan bintang
.
,"sin,lihat!,"sepeda montor siapa lagi kalau bukan milik bulan,"
,"bulan itu siapa?,"
,"teman satu fakultas
yang selalu sirik berat sama sinta!,"
,"an,enggak boleh gitu tahu!,"
bintang tersenyum.
waktu mereka masuk warung,bulan segera melihat mereka.
,"wah,kok cuma sendirian,kasihan deh lho!,"ledek dian
sambil menghampiri bulan di ikuti bintang dan sinta.
Bulan menghela napas,
dengan ekor matanya
melirik bintang,lalu bangkit dan melangkah pergi.
Mereka bertiga duduk menghadap satu meja
,"bulan itu gadis aneh,dia pendiam...tiba tiba marah sendiri...aku enggak mengerti apa maunya,"gerutu dian
sementara sinta tertunduk malu dan curi curi pandang ke bintang
.
,"aku sering ketemu,tapi aku baru tahu kalau namanya bulan,"
,"maaf,aku ke toilet dulu,kamu temani kak bintang,"sela sinta
,"jangan lama lama lho
sin,..habis kamu sasaran tembaknya!,"
bintang tersenyum sedang sinta mendelik pada dian.